Tuesday, August 26, 2008

PENCERAHAN PEMASARAN : PENERAPAN PEMASARAN IJIN

Pemasaran ijin, yaitu praktek pemasaran kepada konsumen hanya setelah ada kepastian mendapatkan ijin mereka, merupakan alat yang dapat digunakan perusahaan untuk menerobos kekusutan dan membangun kesetiaan pelanggan. Dengan bantuan basis data yang besar dan perangkat lunak yang maju, perusahaan dapat menyimpan bergiga-giga byte data pelanggan dan mengirimkan pesan pemasaran kepada pelanggan.

Seth Godin, seorang pelopor teknik pemasaran, mengestimasikan bahwa setiap orang Amerika menerima sekitar 3.000 pesan pemasaran setiap hari. Dia mempertahankan bahwa para pemasar tidak lagi dapat menggunakan “pemasaran interupsi” via kampanye media massa. Pemasaran dapat mengembangkan hubungan pelanggan yang lebih kuat dengan menghargai keinginan konsumen dan mengirimkan pesan hanya ketika mereka mengekspresikan satu keinginan untuk lebih terlibat dengan merek. Menurut Gordin, pemasaran ijin yang efektif bisa berjalan karena “bersifat personal, dapat diantisipasi, dan relevan.”

Godin mengidentifikasi lima langkah berikut ini untuk menuju pemasaran ijin yang efektif:

1. Tawarkan kepada calon, insentif bagi volunteer (misalnya sample gratis, promosi penjualan, atau kontes.

2. Tawarkan kepada calon yang tertarik, kurikulum over time yang mengajarkan konsumen tentang produk atau jasa.

3. Dorong insentif untuk menjamin bahwa calon pelanggan mempertahankan ijin.

4. Tawarkan insentif tambahan untuk mendapatkan lebih banyak ijin dari konsumen.

5. Dari waktu ke waktu, tingkatkan ijin untuk mengubah perilaku konsumen terhadap laba.

Pemasaran ijin memiliki kekurangan. Salah satunya adalah pengandalan bahwa sampai tingkat tertentu, konsumen “mengetahui apa yang mereka inginkan.” Namun, dalam banyak kasus, konsumen tidak bisa ditentukan, ambigu atau mengalami konflik dalam hal pilihan. Dalam menerapkan pemasaran ijin, konsumen mungkin perlu diberikan pendampingan dalam membentuk dan menyampaikan pilihan mereka. “Pemasaran partisipatori” bisa merupakan konsep yang lebih tepat karena pemasaran dan konsumen perlu bekerjasama untuk menentukan bagaimana perusahaan bisa mencapai tingkat paling memuaskan konsumen.

Sumber: Philip Kotler "Manajemen Pemasaran" , Bab 9 , hal 498


No comments: