Para akademisi telah mempelajari perluasan merek secara cermat. Di sini disajikan rangkuman dari beberapa temuan riset utama mereka.
· Keberhasilan perluasan merek terjadi ketika merek induk tampak memiliki asosiasi menarik dan adanya persepsi tentang kecocokan antara merek induk dan produk perluasan.
· Ada banyak basis kecocokan atribut dan manfaat yang berkaitan dengan produk, dan juga atribut dan manfaat yang tidak berkaitan dengan produk sehubungan dengan situasi penggunaan atau tipe pengguna umumnya.
· Tergantung pada pengetahuan konsumen tentang kategori. Persepsi terhadap kecocokan mungkin didasarkan pada kesamaan-kesamaan teknikal dan manufakturing atau pertimbangan-pertimbangan di permukaan sepreti perlunya atau komplementaritas situasional.
· Rentang jangkauan merek-merek bermutu tinggi itu lebih jauh dari merek bermutu rata-rata, walaupun kedua jenis merek itu memiliki batas-batas.
· Merek yang terlibat sebagai prototype suatu kategori produk, bisa saja mengalami kesulitan untuk berkembang luas di luar kategori.
· Asosiasi atribut konkret cenderung lebih sulit berkembang luas disbanding asosiasi manfaat yang abstrak.
· Konsumen bisa mengubah asosiasi yang positif terhadap kelompok produk orisinil menjadi negative dalam konteks perluasan.
· Konsumen bisa berasosiasi negatif tentang perluasan, bahkan bisa saja berdasarkan asosiasi-asosiasi positif lain.
· Mungkin saja agak sulit untuk berkembang menjadi kelas produk yang tampaknya murah dibuat.
· Perluasan yang berhasil bukan hanya menyumbang pada citra merek induk, melainkan juga memungkinkan merek diperluas lebih jauh.
· Perluasan yang tidak sukses hanya bisa merusak merek induk bila ada kecocokan yang sangat kuat antara kedua merek itu.
· Perluasan yang tidak sukses tidak akan mencegah perusahaan dari “pengunduran” dan pengenalan perluasan yang lebih serupa.
· Perluasan vertikal mungkin saja sulit dan sering menuntut strategi pembuatan sub merek.
· Strategi periklanan yang paling efektif untuk perluasan adalah menekankan informasi tentang perluasan (bukan pengingat tentang merek induk).
Sumber: Kevin Lane Keller, Strategic Brand Management 2 nd ed (Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, 2003)
No comments:
Post a Comment